Semua Berawal dari Notifikasi
Pagi tadi, sobat saya mengirim salah satu artikel dari tirto.id yang membahas mengenai kecanggihan teknologi yang justru mengeskploitasi kelemahan manusia. Setelah rampung membaca, saya seperti diingatkan. Beberapa hari jam tidur saya terganggu akibat notifikasi gawai, saya sengaja memilih mode getar agar saat pesan dari gebetan keluarga bisa saya dengar. Tetapi, justru di waktu tertentu seperti jam istirahat saya kerap merasa tidak lelap. Baru merem sedikit ponsel bergetar, begitu hingga saya kesal waktu tidur terpangkas. Notifikasi memang berpengaruh besar untuk mengajak seseorang menghabiskan waktunya, entah untuk melihat siapa saja yang berulang tahun, promo, dan berbagai penawaran menarik lainnya. Seakan-akan sehari tanpa notifikasi seperti makan tak pakai nasi, ndak kenyang dan kerap merasa jadi seperti ketinggalan alias kurang uptodate, yang lama kelamaan akan membuat kita makin kecanduan, inginnya tidak membuka sosmed tapi notifikasi terus bermunculan.
Hal ini memang bagian dari marketing, untuk membuat pengguna sosial media merasa terus perlu tanpa harus membuka terlebih dahulu akun. Pengaktifan notifikasi juga kerap membuat para pengguna situs belanja atau penawaran penginapan online termakan promo menarik, tanpa kita sadari disitulah letak kelemahan kita untuk mengontrol diri dari efek sebuah notifikasi. Percaya atau tidak, jika segala notifikasi dari facebook kita aktifkan, maka akan bermunculan pengingat ulang tahun si A, B dan hari pertemanan yang kalau sebenarnya diabaikan juga tidak masalah. Mereka menawarkan waktu untuk dihabiskan di sosial media, seunik apapun tawaran mereka dibalik itu semua ada motif marketing yang dikemas apik.
Bagaimanapun semua kembali ke kita, notifikasi yang kerap muncul di gawaimu sudah mulai menganggu atau membuat candu, mungkin tanpa terasa kelemahan kita justru jadi sasaran empuk bagi mereka penyedia layanan online. Hehe, munculkan saja sesekali notifikasi yang menggembirakan, bukan yang hanya menggiurkan. Tabik!
0 komentar