Dalam perjalanan menuju agenda monitoring dan evaluasi PKM, saya merasa banyak bersyukur. Tahun ini setelah perjalanan gagal pengajuan proposal tahun kemarin, sempat merasa bodo amat dengan hasil. 

Usaha, usaha, dan usaha lagi. Begitu anggap saya untuk menghadapi kegagalan. Namun, tahun ini saya diamanahi untuk melaksanakan penelitian. Proposal saya diterima, masih terkait dengan dunia pendidikan. Penelitian saya dan kawan-kawan berisi mengenai penerapan media pada anak tunagrahita. Sempat diselimuti rasa khawatir untuk berhasil penelitian. Karena selain harus menyesuaikan dengan pola pembelajaran anak berkebutuhan khusus, juga harus menyiapkan mental agar bisa dekat dengan mereka.

Penelitian berjalan tiga hari, senang sekali bisa bertemu anak-anak hebat yang mau belajar meski secara pemahaman materi mereka butuh waktu dan perhatian ekstra. Tingkah ceria anak-anak tunagrahita lantas membuat saya dan kawan-kawan bersemangat membawa penelitian ini. Meski banyak koreksi mengenai media yang kami buat, berupa bantal pintar geometri. Menurut juri, konsep geometri harus benar-benar disampaikan dengan media yang sepadan. Agar tidak ada miskonsepsi. Tim sayapun mengiyakan untuk membenahi segala saran, dan komentar dari juri. Bagi saya, segala hal di penelitian ini adalah pembelajaran untuk tumbuh lagi. 

Barangkali kalau tidak begini saya tidak akan bertemu anak-anak tuna grahita, merasakan dag dig dug saat presentasi evaluasi. Menanggapi respon juri yang lumayan berat. Bertemu mahasiswa yang juga tengah menggarap penelitan mereka, ah sungguh tahun ini saya mesti banyak terus bersyukur. Dipertemukan dengan tim yang kompak meski di tengah perjalanan penelitian ada bumbu-bumbu miskomunikasi, dan penyesuain habit dengan pembagian tugas. 

Tulisan ini kelak akan saya jadikan pengingat bahwasanya setiap momen adalah pelajaran hebat, untuk terus tumbuh bersama. Terima kasih Hafi, Laila, Bu Sur dan do'a kawan-kawan semua. Agenda monev lancar, tinggal menggarap jurnal dan laporan akhir semoga juga segera kelar. Bersama kalian saya bisa belajar untuk tumbuh. Tabik!